Jangan bersedih...Alllah-lah tempat menggantungkan segala harapan
Jangan
bersedih...mintalah pada Allah SWT Dia
Maha kaya dan Maha segalanya, Dia tempat bergantung untuk segalanya...
Sepuluh tahun lalu.....
Seperti biasa aku berangkat kerja naik jemputan yang
disediakan oleh PT dengan mobil kecil karena personil tujuan kami
sedikit,karena alasan yang lain mengantuk lebih suka duduk di belakang sembari
tidur sambil menunggu sampai PT.Jadi aku biasa duduk di depan di sebelah Babe
Ndut panggilan Babe jemputan kami,Pria yang telah berusia kira-kira setengah
abad dan badannya gemuk.Beliau setia mengantar jemput kami berangkat atau
pulang kerja dari PT tempat kami bekerja.
Aku sedang memandangi gadis diluar mobil jemputan yang
kutumpangi . Gadis yang sedang mengendarai sepeda motor, dengan hebatnya ia
melaju motornya kencang dan menyalip kendaraan lain.
Aku takjub
melihatnya, rupanya Babe yang ada di sebelahku memperhatikanku terus Beliau
berujar,”Neng dwi bisa bawa motor ? “.Tanya Babe Ndut.”Ga bisa Be,takut nabrak
he..he....tapi lihat cewek tadi iri juga Be,hebat banget ya cewek sekarang dah pada
jago naik motor”jawabku . Entah buat menghiburku atau kasihan padaku tepatnya
Beliau berujar.,”Neng, kamu mah ga pantes
bawa motor, pantesnya kamu duduk di mobil terus ada nyang nyopirin
sendiri.dengan logat bekasinya . ”Maksud Babe punya mobil sendiri ama sopir
sendiri..Ami...n. ”Kataku sambil tersenyum.Terus aku mengatakan pada Babe kalau
aku malu sampai sekarang ga bisa mengendarai motor, makanya aku takjub banget
melihat cewek tadi. ”Jangan sedih neng, dah Babe bilang kalau neng ntu ga pantes
bawa motor”. ”Pantesnya naik mobil ya Beh ,kataku memotong ucapannya.
Mobil...??? Ah itu mah barang terlalu mewah buat orang
seperti aku, aku bekerja sembari membantu adik-adikku sekolah dengan gaji
standar lulusan SMA apa bisa kebeli
mobil...Jauh ...dari mimpi..Batinku..Motor aja ga punya apalagi mobil...???
Dua tahun yang lalu....
Alhamdulillah aku sudah menikah dan baru saja memiliki putri
kedua yang cantik,
Aku perhatikan anakku yang besar usia nya 4 th, Ia sibuk
mengocok celengan lumba2nya yang terbuat dari plastik, dan kulihat ia sedang
memasukkan uang receh di tangannya.
“Nak ,lagi ngapain”Tanyaku padanya.
“Ummi...,aku sedang menabung di celengan ini”Jawabnya pendek
terus ia menyambung ucapannya
“Ummi, aku menabung nanti kalau sudah banyak seratus juta
rupiah mau buat beli mobil”Jawabnya polos. Aku melongo,darimana ia dapat jawaban
seperti itu??.”ami..n,terus mobilnya mau buat apa”Tanyaku penasaran dengan
jawabannya.
“Ummi....sekarang khan aku dah punya adek,nanti kalau mau
kemana-mana naik motor khan susah, kasihan dedek bayi nanti kepanasan kehujanan
nanti khan bisa bawa sodara-sodara kalau mau jalan-jalan,eyang juga di
bawa,bisa pulang kampung bareng-bareng”Jawabnya panjang lebar.”Iya ummi harus
punya mobil ya”.
Sambung anakku lagi. Terus aku mengamini ucapannya. Aku
terharu mendengar jawaban anakku di usia nya dia memang lagi cerewet-cerewetnya
ngomong . Aku memakluminya mungkin karena melihat di tv atau yang lain. Aku
mendesah,Mobil??? Darimana duit beli mobil??.Kami berdua cuma karyawan pt biasa
gaji ya cukup di bagi buat cicilan rumah ,makan dan kebutuhan yang lain apalagi
sekarang anakku sudah dua.Tapi aku mengamini saja ucapan polos anakku ini. ”Insyaallah
nanti kalau duitnya banyak bilang ke ayah ya buat beli mobil”.Kataku untuk
menenangkan hati anakku.
Malamnya aku bisikkan pada suamiku”Ayah..tadi anakmu minta
mobil “
“Insyaallah nanti kalau ada rejeki ya‘,katanya. ”Ami....n “Aku mengamini ucapan suamiku.
Sekarang,
Aku tersenyum sambil menengok kebelakang,mengawasi kedua
anakku yang aktif bergerak tidak mau berhenti bergerak loncat-loncat dan bercanda
.Di sebelahku suami tercinta juga tersenyum sambil mengendalikan setir mobil
.
Alhamdulillah ya ayah,Doa kita didengar Alllah.Kataku
berujar,..
Benar khan ,Allah itu Maha paling kaya Dia tempat bergantung
sesuatu,
Alhamdulillah sejak anakku meminta mobil sesudahnya kami diberi kesehatan sempurna
sehingga suamiku bekerja dengan sangat
baik,dan kami sedikit demi sedikit menabung dengan tidak lupa suami tetap
membantu saudara yang memerlukan bantuan materi walau sedikit. Dan rejeki memang
Allah yang mengatur kami diberi segala kemudahan rejeki dari mana saja, setelah
cukup terkumpul uang kami bisa membeli mobil bekas yang masih bagus yang di tawarkan oleh teman suamiku.
Comments
Post a Comment